judul

www.kutukutubuku.com
SEARCH
Selamat Hari Ibu

Sabtu, 16 Januari 2010

suicidal sinatra

Terbantuk di Bali pada tahun 1996 awalnya dengan megusung nama S.O.S ( Soul Of Speed) yang memakai genre Heavy Metal sebagai acuan musiknya. Pada tahun 2001 pelan-pelan mereka mulai bergeser dari Heavy Metal menuju Rockabilly a la Living End serta diramu dengan Pshycobilly tipikal Tiger Army &Reverend Horton Heat ( campuran ini sering mereka sebut sebagai Rockabilly Nu Skool).
Bertepatan dengan valentine 2004, tepatnya 14 februari 2004 S.O.S merilis album indie pertamanya bertajuk ” VALENTINE UNGU”. Album pertamanya ini juga menegaskan perpindahan mereka ke jalur Rockabilly Nu Skool.
Untuk melengkapi perubahan benang merah band tersebut, maka sejak 16 agustus 2004 S.O.S berubah nama menjadi Suicidal Sinatra. Dengan personil resmi Opix Sinatra (vokal, gitar), Leo Sinatra (lead gitar), Kappe Sinatra ( bass betot –cello–), Ajie Sinatra ( drum) Pada tahun 2005 Suicidal Sinatra mengeluarkan mini album “Love Song & Stinkin’ Chesse” dengan 5 tembang cadas bertempo sedang antara lain: white shoes, no money no honey, going old with you,i can’t be your man dan kentang. Album ketiganya sperti singlenya berjudul Boogie Woogie Psychobilly. Di album ini kental akan nuansa Rockabilly. Great album, cm aku pribadi tidak mengerti dengan soundnya yg kurang jelas, apakah ini disengaja agar mirip dengan rekaman jaman dulu?? hanya suicidal sinatra yang tau.
Namun band ini tak mampu menahan salah satu personilnya, Opick Sinatra, yang memutuskan mundur dan melanjutkan karirnya dengan bekerja di kapal pesiar. Beberapa pekan silam Opick telah berkemas ke Amerika memulai kehidupan barunya. Kepergian Opick awalnya cukup menggoyang stabilitas Sinatra.
Namun atmosfer hidup-bosan-mati-tak-mau itu relative Cuma sebentar. Leo Kappe &Ajje cekatan mengambil keputusan penting: Tetap bertahan bertiga. Toh suri tauladan Sinatra semacam Tiger Army dan Revenerd Horton Heat kan formasinya juga trio. Makin keren malah. Dan Leo mengambil alih peran Opick, departemen vocal sambil menggitar, ya rhytem ya melody ya menyanyi. Pada beberapa kesempatan, formasi teranyar ini sudah di ujicobakan.
Secara eksternal sambutannya sudah mulai menggembirakan. Public
melihat Sinatra justru makin “Tight”. Makin ternganga melihat kelompok yang Cuma berjumlah tiga orang bias sebegitu berisik sekaligus tetap akrobatik. Secara internal, mulanya Leo memang agak kalang kabut sebab Leo sejatinya lebi
h doyan ngulik gitar doank. An setelah diyakinkan oleh sejawatnya ia akhirnya mampu bertransformasi menjadi Leo Sinatra yang seorang gitaris merangkap vokalis. Belakangan leo malah mangaku menikmati peran mutakhir itu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...